![]() |
Wako Genius Umar dan Wawako Mardison Mahyuddin begitu kompak menghadiri pengukuhan Bundo Kandung Kecamatan Pariaman Tengah di Aula Kantor Camat Pariaman Tengah, Sabtu 11 Maret 2023 (Foto.mc) |
Kota Pariaman - Kompak, Wali Kota Genius Umar dan Wakil Walikota Mardison Mahyuddin, didampingi istri masing-masing, menghadiri pengukuhan Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah periode 2023 - 2027, bertempat di Kantor Camat Pariaman Tengah, Kelurahan Alai Gelombang, Kota Pariaman, Sabtu siang (11/3/23).
“Kemajuan zaman dan arus globalisasi membuat tugas dan beban Bundo Kanduang ditengah masyarakat Minang makin berat. Bundo Kanduang harus berada didepan dalam membentengi anak sekaligus memelihara adat dan budaya Minangkabau,” ujarWali Kota Pariaman, Genius Umar, ketika memberikan sambutan pada Pengukuhan Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah ini.
Genius mengatakan, Bundo Kanduang merupakan sosok yang mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Oleh karena itu, Bundo Kanduang haruslah berilmu dan mempunyai sifat-sifat yang dapat ditauladani dari perbuatan-perbuatan lahiriah lainnya.
“Bundo Kanduang sebagai Limpapeh Rumah Nan Gadang, sesuai dengan tema kali ini, merupakan seorang ibu yang selalu mendidik anak-anaknya secara baik dan harus menjadikan rumah tangga dan keluarganya sebagai suatu lembaga pendidikan pertama. Karena, pendidikan oleh anak pertama kalinya diberikan oleh ibu,” tukasnya.
Genius menambahkan, Bundo Kanduang adalah ibu yang mengandung, ibu yang menyusui dan ibu yang mendidik. Sehingga dapat dikatakan, Bundo Kanduanglah madrasah yang pertama bagi Anak kita.
Untuk itu, ujar Wako Genius Umar, Bundo Kanduang harus memperluas ilmu, menjadi contoh teladan yang baik, sekaligus memberi ruang yang luas terhadap kreatifitas anak. Dalam hal ini, Bundo Kanduang sangat menentukan corak dan warna generasi yang akan dilahirkan di dalam rumah tangga dan keluarga.
Oleh sebab itu, sebut Genius, berbagai program sejak dari penyusunan perencanaan pemerintahan tingkat desa dan kelurahan, kecamatan sampai tingkat Kota Pariaman, Bundo Kanduang wajib dilibatkan.
"Sehingga pemerintah kota selalu diingatkan hal-hal apa saja yang mesti dilakukan untuk pemberdayaan perempuan dan peningkatan SDM anak,” ungkapnya.
Wako Genius menuturkan, adanya organisasi Bundo Kanduang sebagai pertanda adat budaya Minangkabau itu melekat pada diri orang Minang dimana mereka berada. Melalui eksistensi para bundo kanduanglah, budaya adat Minangkabau dirawat dan dijaga.
Menurut dia, para Bundo Kanduang memiliki tugas penting. Yaitu menanamkan nilai-nilai adat budaya Minangkabau pada generasi penerus. Juga hal ini, agar terus kita pertahankan di Kota Pariaman.
“Selamat atas dilantiknya Pengurus Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah. Semoga Bundo Kanduang agar dapat meningkatkan perannya dalam meningkatkan sumber daya manusia.Terutama generasi muda yang ada di Kota Pariaman" tutupnya.
Sementara itu Bundo Kanduang Kota Pariaman, Arrahmi menjelaskan pentingnya Peranan Bundo Kanduang. Apalagi di Minangkabau memakai sistem matrilineal. Peranan Bundo Kanduang bukan hanya soal adat dan budaya saja.
"Tetapi, juga membentuk kepribadian anak-anak kita, termasuk menjadi contoh teladan dan role model bagi mereka, generasi saat ini" ulasnya.
Disebutkannnya, apalagi saat ini krisis budaya telah mulai mengikis kelestarian adat budaya yang merusak generasi muda Minangkabau. Dunia telah dirasuki budaya merusak yang menjangkiti Anak muda kita.
"Pergaulan negatif sangat menyolok mata. Kita tidak mungkin menentang zaman. Namun, perubahan zaman itu seharusnya tidak menghilangkan jati diri adat dan budaya Minangkabau ditengah masyarakat" tuturnya.
Arrahmi mencermati, sudah banyaknya perempuan Minang yang tidak lagi memakai adat dalam berpakaian, perkataan dan sopan santun. Sudah banyak perempuan Minang yang tidak tau lagi dengan “Kato nan Ampek”. Yaitu kato mandaki, kato manurun, kato mandata, dan kato malereng. Itulah yang sekarang hampir selalu kita rasakan.
“Kita tidak bisa menutup mata atas perkembangan globaliasi. Namun, jangan mengkambing hitamkan globalisasi terhadap perubahan zaman yang kita rasakan saat ini. Kita, kembali menjadi orang minang sejati, sesuai Adat dan budaya yang kita punya hendaknya,” ucapnya mengakhiri. (*/co)