Notification

×

Adsense atas

Adsense

Gubernur Mahyeldi; Normalisasi Sungai Bisa Disegerakan Asalkan Masyarakat Merelakan Tanah

Jumat, 17 Februari 2023 | 21:07 WIB Last Updated 2023-03-28T14:08:37Z

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah ketika meninjau lokasi aliran sungai yang sering terkena banjir di Ulakan Tapakih, Padang Pariaman, Kamis 16 Februari 2023 (foto.dok.ikp)


Sandi Ulakan - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengajak warga masyarakat kiranya merelakan tanah dan tanaman lainnya untuk normalisasi daerah aliran sungai (DAS) di Ulakan Tapakih dan tempat lainnya.


Hal demikian dikemukan Gubernur Mahyeldi Ansharullah ketika menyerahkan bantuan beras sebanyak 75 ton secara simbolis kepada Sekda Rudy R Rilis mewakili Bupati Padang Pariaman di Nagari Sandi Ulakan, Kamis (26/2/23).


Dikatakannya, sebagai salah satu upaya untuk mengatasi banjir masa mendatang, adalah melakukan normalisasi sungai di sepanjang DAS. Makanya, warga masyarakat harus mendukung terhadap pelaksanaan normalisasi DAS. 


Apabila telah merelakan tanah dan tanamannya lain untuk normalisasi sungai, tegas Gubernur Mahyeldi, maka pihak Pemprov Sumbar akan memfasilitasi dengan menyegerakan untuk dikerjakan.


"Insya' Allah, akan kita realisasikan normalisasi sungai ini, sebagaimana permintaan Bupati Padang Pariaman. Tentu ada kerelaan warga menyerahkan tanahnya" tegas Gubernur Sumbar itu.


Kemudian, bantuan beras sebanyak 75 ton 785 kg untuk selama 15 hari senilai Rp 1,98 Milyar buat terdampak banjir di Padang Pariaman ini, berawal dari permintaan Bupati Padang Pariaman yang melaporkan data korban yang terdampak bencana banjir, pada awal tahun lalu kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar.


Berdasarkan laporan dari Bupati, sebut Gubernur Mahyeldi, ada 6 Kecamatan yang terdampak bencana banjir kemarin. Terparah yang terdampak itu di Kecamatan Ulakan ini.


"Makanya, Pemprov Sumbar ikut peduli dengan memberikan bantuan cadangan pangan ini untuk masyarakat Padang Pariaman" sebut Mahyeldi.


Bantuan beras dari Gubernur Sumbar diterima secara simbolis langsung oleh Sekda Rudy Repenaldi Rilis.


Sementara itu, Sekda Rudy R Rilis mewakili Bupati Padang Pariaman melaporkan, Padang Pariaman mendapat musibah banjir dan tanah longsor, 23 Januari 2023 lalu.


"Sehingga banyak berdampak terhadap masyarakat baik dari sektor pertanian, perkebunan, infrastruktur dan kehidupan social kemasyarakatan lainnya" ucap Sekda.


Rudy menyampaikan, data dari BPBD bahwa bencana banjir dan longsor berdampak berjumlah KK 5.959 dengan total 17.877 jiwa. Sedangkan luas lahan pertanian 369 Ha danahan perkebuanan  80 Ha. 


"Data inilah yang disampaikan Bupati ke Pemprov Sumbar. Alhamdulillah 100 % usulan kita dapat diterima Gubernur. Tentunya setelah melalui beberapa tahapan, termasuk survey langsung ke lapangan di beberapa lokasi bersama Tim dari Dinas Pangan Provinsi Sumbar" ungkap Rudy. 


Ia mengucapkan terimakasih kepada Pemprov Sumbar atas bantuan yang telah diberikan. Ini sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat Padang Pariaman yang terdampak banjir, apalagi ditengah kondisi harga beras yang semakin hari semakin naik.


"Padang Pariaman dilewati banyak sungai, sehingga sangat berpotensi banjir, apalagi kalau hujan dengan intensitas tinggi. Untuk normalisasi juga menjadi permintaan Bupati. Makanya sangat diharapkan kerjasama semua masyarakat untuk dapat menciptakan langkah mudah, sehingga normalisasi dapat terealisasi" harap dia.


Setelah penyerahan secara simbolis, Gubernur Mahyeldi langsung meninjau lokasi sungai yang terdampak banjir di Kecamatan Ulakan Tapakis dan Kecamatan Lubuk Alung. 


Data yang menerima bantuan beras, terdampak banjir adalah Kecamatan Sintuk Toboh Gadang sebanyak 358 KK, 1.403 jiwa dan 6 314 kg, Lubuak Aluang 82 KK, 436 jiwa dan 1.962 kg, Nan Sabaris 243 KK, 893 jiwa dengan 4.019 kg, 2 x 11 Kayu Tanam 50 KK, 191 jiwa dengan beras 860 kg, 2 x 11 Enam Lingkuang 226 KK, 1.050 jiwa dengan beras 4.725 kg, Ulakan Tapakih 4.842 KK, 12.868 jiwa dengan beras 57.906 kg.


Masing-masing jiwa mendapatkan beras sebanyak 0,3 kg per hari selama 15 hari. Jadi, setiap jiwa mendaptkan 4,5 kg. Angka 0,3 kg/hari berdasarkan angka kebutuhan konsumsi beras rata-rata per-orang.


Dari angka di atas, terlihat bahwa Padang Pariaman mendapatkan bantuan sebanyak 75 ton 785 kg beras. Kalau dikonversikan bernilai Rp 1.98 Milyar. Karena, beras yang dibagikan adalah beras kualitas medium. Itupun, apabila dirupiahkan dengan harga beras sekarang pada kualitas medium adalah Rp.14.500. (ikp/co)












ADSEN KIRI KANAN