Notification

×

Adsense atas

Adsense

Cegah Stunting di Kota Pariaman ; Genius Serahkan Bantuan Untuk Bayi Kembar

Sabtu, 03 Desember 2022 | 20:27 WIB Last Updated 2022-12-03T13:28:45Z

Walikota Genius Umar serahkan bantuan untuk bayi kembar pada warga Desa Kaluaik, Pariaman Timur, Jum'at 2 Desember 2022 (foto.dok.mcp)


Kota Pariaman -
Wali Kota Pariaman Genius Umar menyerahkan bantuan untuk bayi kembar dengan kondisi yang perlu diperhatikan khusus. Kepedulian ini, salah satu upaya mencegah kasus stunting di Kota Pariaman.


Penyerahan dilakukan saat Pemko Pariaman bersama BKKBN Provinsi Sumatera Barat mengadakan pertemuan audit kasus stunting (AKS) tingkat Kota Pariaman Tahun 2022 di Balairung Pendopo Walikota Pariaman, Jum’at (2/12/22).


Wako Genius mengatakan, penyerahan bantuan ini, salah satu cara kita untuk mencegah kasus stunting di Kota Pariaman. Adapun bantuan yang diberikan kepada salah seorang warga Desa Kaluat, Kecamatan Pariaman Timur yang mempunyai bayi kembar dengan gizi yang kurang baik.


"Bantuan dalam bentuk uang tunai Rp 1 juta, beras, susu. telor, kacang padi. Juga kita mengamati kondisi bayi yang harus menjadi perhatian dengan serius. Lagi, kita sedang mencari ayah asuh, agar bayi itu bisa tumbuh dan berkembang dengan normal seperti bayi lainnya“ ungkapnya.


Ia mengatakan, Pemko Pariaman telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim AKS yang bertugas untuk mengkoordinasikan, mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi.


AKS ini, ucap Wako Genius Umar, maka diperlukan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting pada setiap wilayah, sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa. Hal ini dilakukan melalui beberapa tahapan selama 1000 hari pertama kehidupan (hpk) yaitu mulai dari calon pengantin (catin), setelah menikah menjadi pasangan usia subur yang nantinya akan merencanakan kehamilan sampai dengan melahirkan. 


"Selanjutnya kita juga lakukan pantauan pada masa fase pasca persalinan sampai dengan dengan anak tersebut berusia 2 tahun yang di kenal dengan bayi dua tahun (baduta)" ungkap dia menambahkan


Strategi lain dari Pemko Pariaman, tegas Genius, melalui pelaksanaan kegiatan prioritas rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting adalah AKS.


Disamping itu, sebut Genius, Pemko Pariaman juga akan melakukan pemantauan terhadap anak, hingga umur balita dan memastikan mendapatkan asi ekslusif, imunisasi lengkap, vitamin, makanan tambahan setelah umur lebih 6 bulan. Juga memantau dan mendampingi tumbuh kembang anak secara optimal.


“Tentunya semua daya upaya harus kita lakukan secara serius. Kita ingin anak-anak bisa tumbuh dan berkembang dengan normal. Melalui budaya gotong royong, bantuan dari berbagai pihak kepada keluarga sekitar. Apalagi yang beresiko stunting akan sangat membantu juga dalam percepatan penurunan stunting. Semoga saja, tidak kita temui lagi kasus stunting di Kota Pariaman" tutupnya.(mcp/hsa)





 


ADSEN KIRI KANAN