![]() |
ilustrasi perajin tahun |
PURBALINGGA - Harga kedelai yang semakin melambung berimbas pada perajin tahu di sentra perajin tahu di Desa Kalikabong, Kabupaten Purbalingga. Sebagian perajin memilih bertahan dengan jumlah keuntungan tipis.
Sementara perajin tahu skala kecil memilih menutup usahanya daripada terus merugi. Sejak harga BBM naik diikuti harga kedelai naik menjadi Rp15.000 per kilogram, banyak perajin tahu memilih berhenti berproduksi.
Sedangkan perajin tahu yang memilih tetap berproduksi, bertahan dengan cara mengurangi separuh jumlah kedelai dari biasanya,sebagaimana dikutip iNews.id.
Namun ada juga perajin tahu yang menyiasatinya dengan mengurangi ukuran tahu. “Meski banyak diprotes pelanggan, namun cara ini menjadi satu- satunya jalan agar terus bisa bertahan,” kata Indrianto, Kamis (3/11/2022). Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga, ada lebih dari 200 produsen tahu tempe di Kabupaten Purbalingga.
50 persen perajin tahu skala kecil memilih berhenti produksi karena tidak kuat lagi menghadapi naiknya harga BBM dan kedelai, tahu skala kecil. Para perajin tahu berharap pemerintah segera turun tangan menurunkan harga kedelai agar para perajin tahu bisa kembali berproduksi.(*)