![]() |
(ilustrasi) |
Jakarta,
fajarharapan.id - Presiden
Direktur PT Freeport (PTFI) Indonesis
Tony Wenas mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menjaga produktivitas
perusahaan sambil tetap melawan penyebaran Covid-19. Dua hal ini, lanjut dia
harus dijalankan secara bersamaan.
Dia mengakui
cukup banyak karyawan PTFI yang tertular Covid-19. Namun demikian, ada hal yang
memberikan harapan, yakni angka kesembuhan yang tinggi. Hingga mencapai 60
persen.
"Dari
dari total kumulatif kasus 188, itu angka kesembuhannya 134. Sementara sisanya
54 sebagian besar atau 50 itu berada di tempat-tempat isolasi. Yang pakai
ventilator tidak ada. Yang pakai respirator ada 2," kata dia, dalam
diskusi daring, Minggu (21/6/2020).
Ada pula
karyawan yang meninggal dunia. Mereka yang meninggal dunia tersebut, jelas
Tony, memiliki penyakit bawaan.
"Sekarang
ada 54 kasus positif. Dari 188 total 134 sembuh, sekarang ada 54 (positif).
Yang meninggal ada 4 orang dan mereka menderita penyakit lain yang sudah
lama," ujar dia.
Pihaknya
terus meningkatkan kapasitas penanganan Covid-19, seperti pengadaan alat rapid
test hingga tes PCR. Alat-alat itu, tegas dia, tidak hanya digunakan oleh
internal Freeport saja, tapi untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Mimika.
"Rapid
test kita sudah sediakan untuk kita sudah ada 50.000 alat rapid test. kita sudah
mendatangkan alat PCR, dan PCR kita ini juga dipakai oleh kabupaten Mimika
sebagai labnya," terang dia.
PTFI juga
memberikan dukungan berupa bahan pokok kepada masyarakat di sekitarnya.
Dukungan berupa edukasi kepada masyarakat terkait Covid-19 juga dilakukan pihaknya.
"Kita
membantu masyarakat sekitar. Terutama 7 suku yang memang suku-suku kerabat di
sini. dalam bentuk sosialisasi tentang bahaya Covid-19 dan juga
protokol-protokol kesehatan sebagaimana dikutip pada liputan6.com.
Kita terbitkan buku panduan baik untuk karyawan
kita juga untuk masyarakat. dan bantuan bahan makanan yang sekarang jumlahnya
sekitar Rp 10 miliar sekarang ini," ungkapnya. (*)