![]() |
(Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) |
Jakarta, fajarharapan.com - Gubernur
DKI Jakarta Anies
Baswedan menyatakan akan membatasi pergerakan orang
masuk ke Jakarta dengan "amat ketat" usai Lebaran.
"Terkait pergerakan penduduk, kami sedang menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan orang masuk Jakarta sesudah musim lebaran," ujar dia, dalam jumpa pers di Balai Kota, Jakarta, Jumat (1/5/2020).
"Terkait pergerakan penduduk, kami sedang menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan orang masuk Jakarta sesudah musim lebaran," ujar dia, dalam jumpa pers di Balai Kota, Jakarta, Jumat (1/5/2020).
Anies juga menyampaikan pesan
Presiden Joko Widodo yang telah melarang warga untuk mudik. Ia meminta warga
Jakarta mematuhi larangan tersebut.
Jika nekat mudik, Anies mewanti-wanti warga belum tentu bisa kembali ke
Jakarta.
"Jadi hati-hati kalau pulang, belum bisa kembali ke Jakarta dengan cepat. Kita sedang menyusun regulasinya. Nanti kalau sudah selesai akan dikeluarkan dan akan ada pembatasan amat ketat untuk masuk ke Jakarta," katanya.
"Jadi hati-hati kalau pulang, belum bisa kembali ke Jakarta dengan cepat. Kita sedang menyusun regulasinya. Nanti kalau sudah selesai akan dikeluarkan dan akan ada pembatasan amat ketat untuk masuk ke Jakarta," katanya.
Adapun, Anies mengingatkan agar
semua warga menyadari pentingnya tetap berada di rumah masing-masing.
"Saya ingin semua menyadari pentingnya berada di tempat kita sekarang dan
tidak meninggalkan kota Jakarta. Saya rasa termasuk Jabodetabek juga,"
ucap Anies.
Kebijakan untuk membatasi orang masuk ke Jakarta ini berbeda dengan yang diputuskan Anies pada Lebaran 2019.
Tahun lalu, Anies secara terbuka menerima masyarakat dari daerah yang ingin ke Jakarta usai Lebaran. Menurutnya, Jakarta merupakan ibu kota milik seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, tidak ada larangan bagi orang-orang yang ingin pindah dari satu kota ke kota lain, termasuk dari dan ke luar Jakarta sebagaimana dikutip pada cnnindonesia.com.
Ia saat itu memperkirakan ada 71 ribu pendatang yang menyerbu Jakarta
usai libur Lebaran 2019. (*)Kebijakan untuk membatasi orang masuk ke Jakarta ini berbeda dengan yang diputuskan Anies pada Lebaran 2019.
Tahun lalu, Anies secara terbuka menerima masyarakat dari daerah yang ingin ke Jakarta usai Lebaran. Menurutnya, Jakarta merupakan ibu kota milik seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, tidak ada larangan bagi orang-orang yang ingin pindah dari satu kota ke kota lain, termasuk dari dan ke luar Jakarta sebagaimana dikutip pada cnnindonesia.com.