![]() |
(ilustrasi) |
Washington,
fajarharapan.com - Peneliti-peneliti Amerika Serikat (AS) kembali menggelar uji
coba
vaksin virus corona atau Covid-19 untuk kedua kalinya.
Tidak seperti uji
coba sebelumnya di mana vaksin disuntikan cukup dalam kini suntikan vaksin hanya
sedalam kulit.
Kepada para
sukarelawan, peneliti mengatakan suntikan vaksin ini rasanya hanya seperti
pemeriksaan kulit biasa. Uji coba ini digelar di Kansas City, Missouri, AS.
"Ini
uji coba yang paling penting yang pernah kami lakukan, masyarakat menggedor
pintu untuk menjalani uji coba ini," kata Dr John Ervin dari Pusat
Penelitian Farmasi, pada Kamis (9/4/2020).
Penelitian
ini menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh Inovio Pharmaceuticals.
Perusahaan-perusahaan farmasi dan lembaga penelitian di seluruh dunia tengah
berusaha mencari vaksin untuk melindungi masyarakat dari virus corona.
Selama satu
bulan terakhir Institut Kesehatan Nasional AS yang bermarkas di Seattle telah
menguji beberapa kandidat vaksin. Dua pertiga peserta uji coba ini diberi satu
dari dua dosis yang disuntikan.
Penelitian
Inovio menguji dua dosis vaksin yang bernama INO-48000 kepada 40 sukarelawan
yang sehat di laboratorium di Kansas City dan University of Pennsylvania.
Saat
ini para peneliti Inovio juga tengah bekerja sama dengan peneliti dari China
yang juga segera menggelar uji coba yang sama di negeri mereka.
Penelitian
awal ini dilakukan untuk mencari tahu apakah vaksin yang diujicoba cukup aman
untuk diterapkan ke pengujian dengan peserta yang lebih banyak lagi. Bila uji
coba ini berjalan sukses maka diperkirakan butuh waktu satu tahun hingga vaksin
dapat disebarkan luaskan.
Berbagai
potensi vaksin sedang dikembangkan di seluruh dunia. Diperkirakan proses uji
coba membutuhkan waktu beberapa bulan.
"Hal
yang bagus untuk memiliki beberapa kandidat," kata kepala lembaga penyakit
menular AS, Dr. Anthony Fauci di podcast Journal of the American Medical
Association.
Sebagian
besar vaksin yang dikembangkan memiliki tujuan saya sama yaitu meningkatkan
ikatan protein di permukaan virus dan membantunya menyerang sel manusia sebagaimana dikutip pada republika.co.id.
Tapi
banyak penelitian melakukan pengujian dengan cara yang berbeda sehingga sangat
penting untuk memiliki beberapa opsi. (*)