![]() |
(ilustrasi) |
Bandung, fajarharapan.com - Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa
Barat Berli Hamdani meminta masyarakat yang berobat
ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk jujur dengan menyampaikan segala
sesuatunya kepada petugas yang memeriksa.
Hal ini untuk mencegah terulangnya tenaga medis yang tertular virus corona.
"(Jujur) termasuk riwayat perjalanan dan pernah atau tidak pernah melakukan kontak dengan yang diketahui positif Covid-19," kata Berli, Jumat (24/4/2020)
Hal ini untuk mencegah terulangnya tenaga medis yang tertular virus corona.
"(Jujur) termasuk riwayat perjalanan dan pernah atau tidak pernah melakukan kontak dengan yang diketahui positif Covid-19," kata Berli, Jumat (24/4/2020)
Seperti diketahui, melalui rapid test. Mereka yang terindikasi positif
Covid-19 justru bukan merupakan para petugas dan tenaga kesehatan yang
bersentuhan langsung dengan pasien yang positif Covid-19. Mereka bekerja di
layanan farmasi, rawat jalan, dan petugas kebersihan.
Berdasarkan analisa pihak rumah sakit, paparan bisa terjadi di saat melayani pasien orang tanpa gejala (OTG) rawat jalan, kamar operasi, atau dari luar ketika pulang.
Berdasarkan analisa pihak rumah sakit, paparan bisa terjadi di saat melayani pasien orang tanpa gejala (OTG) rawat jalan, kamar operasi, atau dari luar ketika pulang.
Ke-51 petugas dan tenaga kesehatan tersebut saat ini tengah diisolasi mandiri
di salah satu hotel di Kota Bogor sembari menunggu hasil tes swab untuk
mengetahui secara pasti, positif atau negatif Covid-19.
Menurut Berli, pemantauan terhadap kasus penyebaran Covid-19 merupakan salah satu upaya penting dalam memutus mata rantai penyebaran corona di Jabar.
Ia menjelaskan dalam upaya pemantauan kasus, tentu Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar menggunakan beberapa metode.
Metode yang dimaksud adalah pengamatan manual tren peningkatan kasus dan penyebarannya, hingga melakukan kajian epidemiologis yang dapat memperkirakan kapan waktu puncak penyebaran dan berapa banyak jumlah kasus.
"Sekarang ini sifatnya masih imbauan, tapi yang terpenting adalah agar
masyarakat berani jujur menyampaikan informasi terkait Covid-19," ucapnya sebagaimana dikutip pada cnnindonesia.com.Menurut Berli, pemantauan terhadap kasus penyebaran Covid-19 merupakan salah satu upaya penting dalam memutus mata rantai penyebaran corona di Jabar.
Ia menjelaskan dalam upaya pemantauan kasus, tentu Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar menggunakan beberapa metode.
Metode yang dimaksud adalah pengamatan manual tren peningkatan kasus dan penyebarannya, hingga melakukan kajian epidemiologis yang dapat memperkirakan kapan waktu puncak penyebaran dan berapa banyak jumlah kasus.
Sedangkan untuk para pemberi layanan di setiap tingkat layanan kesehatan, Berli meminta untuk menerapkan kewaspadaan universal. (*)